Hajar, isteri Ibrahim bukan budak. Hajar dikatakan budak menurut dongeng
Israiliyat. Ini antara lain dongeng-dongeng israiliyat yang sama sekali
tidak benar yang disisipkan ke dalam Bible oleh para penulis Bible:
1. dongeng yang tidak benar Hajar putri Salitis dari Dinasti Hyksos Al-Malik
difitnah sebagai budak
2. dongeng yang tidak benar ttg Ibrahim meletakkan Ismail yang sudah berumur
16 tahun di atas bahu Hajar.
2. dongeng incest yang tidak benar, yaitu Luth berzina dengan kedua anak
perempuannya, yang keduanya mengandung dari hasil perzinaan itu.
3. dongeng yang tidak benar perbuatan Ya'qub yang tidak terpuji mengecoh
kakak-kembarnya (Isu) dan ayahnya (Ishaq) yang sudah buta.
3. dongeng yang tidak benar Yahuda berzina dengan menantunya (Tamar).
4. dongeng yang tidak benar Ruben (anak laki-laki tertua Ya'qub) berzina
dengan Bilhah (ibu-tiri Ruben) tatkala Ya'qub sedang tidak ada di rumah.
5. dongeng yang tidak benar Daud berzina dengan Betsyeba.
6. dongeng yang tidak benar Absalom (anak laki-laki Daud) dengan semua
ibu-tirinya.
7. dongeng yang tidak benar Persundalan Ohola dan Oholiba dan
dongeng-dongeng tentang perbuatan mesum yang lain-lain.
8. dongeng yang tidak benar akhlaq Isa yang tak terpuji membentak ibunya,
dan menyebut yang bukan Bani Israil itu sebagai anjing.
9. dongeng yang tidak benar Isa melanggar salah satu Hukum Musa, yaitu Hari
Sabbat.
9. dll., dll., dll..
Siapa itu Salitis, ayah Hajar ? Baca Seri 293 di bawah:
HMNA
BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
293 Penguasa Mesir Kuno yang Bukan Fir'aun
Seri 288 yang berjudul "Mimpi", yang ditutup dengan mengemukakan mimpi Raja
Mesir, mengundang tanggapan. Bahwa dalam sejarah yang dipelajari di
sekolah-sekolah dan dalam Perjanjian Lama penguasa Mesir Kuno disebut
Fir'aun. Sebenarnya ulasan ini telah dipersiapkan untuk Seri 291, akan
tetapi ditunda dua pekan, karena ada yang lebih aktual yaitu musibah
Makassar dan musibah gempa bumi.
Karena dalam Al Quran (ayat qawliyah) disebutkan bahwa penguasa Mesir yang
bermimpi kemudian mengangkat Nabi Yusuf AS menjadi Menteri Urusan Logistik,
Khaza-inu lArdh (S. Yusuf, 55), adalah Malik (Raja), maka ummat Islam wajib
mengimani bahwa pada zamannya Nabi Yusuf AS penguasa Mesir tidak bergelar
Fir'aun. Tiga generasi sebelumnya tatkala Nabi Ibrahim AS datang ke Mesir,
Nabi Ibrahim AS dinikahkan dengan Sitti Hajar, puteri Salitis Raja Mesir.
Marilah kita kaji penemuan arkheologis Mesir Kuno (ayat kawniyah). Sekitar
tepi danau Manzala terdapat reruntuhan kota Tanis. Kota ini pernah menjadi
kota pelabuhan yang makmur. Tidak jauh dari daerah ini terletak situs
Avaris, markas angkatan perang yang dibangun oleh Hyksos, Raja Gembala atau
Raja Tanah Atas. Dinasti Raja-Raja Hyksos, sebagai dinasti XV dan XVI
mendapatkan legitimasi dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar
Penguasa Mesir di Turin.(*) Disebutkannya pernah penguasa Mesir Kuno tidak
bergelar Fir'aun (Per-Ah, Phar-Aoh) melainkan Raja dalam Dokumen Hieroglyph
di situs Turin itu menunjukkan mu'jizat Al Quran, oleh karena hieroglyph
baru dapat dibaca dalam tahun 1824 atas jasa Jean Francois Champollion
(1780 - 1832).
Asal-usul Hyksos dari qabilah 'Ad, kaum terkuat bangsa Semit, penghuni asli
Arabia, menguasai padang pasir luas Arabia Tenggara dari pantai teluk Parsi
sampai perbatasan Iraq. Al Quran menyebutkan daerah yang dikuasai kaum 'Ad
itu dengan Al Ahqaf (46:21), yang juga menjadi nama surah. Karena merasa
dirinya kuat, kaum 'Ad menyombongkan diri dengan mengatakan: "Siapakah yang
lebih unggul dari kami dalam kekuatan?" Itulah yang dikatakan mereka tatkala
Allah SWT mengutus Nabi Hud AS kepada mereka. Mereka dihancurkan Allah
dengan angin kencang dan dingin selama 7 malam 8 hari terus-menerus lalu
mereka mati terguling seakan-akan tunggu-tunggul pohon kurma yang keropos
(69:6-7). Kaum 'Ad yang dibinasakan Allah ini adalah kaum 'Ad yang
terdahulu. WANH AHLK 'AADN ALAWLW (S. ALNJM, 50), dibaca: Wa annahu- ahlaka
'a-danil u-la- (s. annajm), artinya: Sesungguhnya Dia telah membinasakan
(kaum) 'Ad yang awwal (53:50).
Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya pindah ke Hijaz sebelum angin itu
datang. Mereka ini disebut kaum 'Ad yang akhir menurunkan seorang yang
terkenal yaitu Luqman alHakim. Kaum 'Ad yang akhir ini dikenal dalam sejarah
sebagai bangsa Finiqy (Phunicia), atau kaum Al 'Ibriyah Al Qadimah (Proto
'Ibriyah). Kata 'Ibriyah berasal dari 'Ain, Ba, Ra, 'Abara artinya
penyeberang. Dalam dokumen hieroglyph orang Mesir menamakan bangsa 'Ibriyah
ini dengan nama Khabiru. Mereka menyeberang (beremigrasi) dan mendirikan
kerajaan-kerajan di Babilonia, di Kan'an, kemudian ke Mesir mendirikan
Dinasti Hyksos setelah menundukkan Dinasi Fir'aun. Bangsa Al'Ibriyah Al
Qadimah ini disusul kemudian dengan emigrasi gelombang kedua yaitu kaum Al
'Ibriyah Al Jadidah (Deutro 'Ibriyah), di bawah piminan Nabi Ibrahim AS.
Pada tahun 1894 di situs Tell el Amarna didapatkan mula-mula oleh Arab
(perempuan) tua beberapa keping alwah (tablet) tanah liat bertuliskan
tulisan paku. Di situs itu dilanjutkan dengan penggalian arkheologis
sehingga didapatkan sekitar 300 keping bersurat tulisan paku yang dikenal
dengan Dokumen Amarna, yaitu sejumlah arsip surat-menyurat diplomatik antara
Fir'aun dengan kerajaan-kerajaan Asyiria, Babylonia, Anatolia, Palestinia
dan Syria. Menurut Dokumen Amarna, bangsa Khabiru banyak terlibat dalam
politik lokal.
Demikianlah bangsa 'Ad yang kemudian, atau bangsa Al'Ibriyah alQadimah, atau
bangsa Khabiru datang di Mesir sebagai emigran yang akhirnya menempati
posisi seperti orang-orang Yunani memegang peranan dalam percaturan politik
di Kerajaan Romawi, atau seperti Daeng Mangalle (adik Sultan Hasanudin) di
Kerajaan Siam yang menjabat sebagai Docda Pacdi (semacam jabatan Khaza-inu
lArdhi dari Nabi Yusuf AS di Mesir). Tatkala dalam pemerintahan Dinasti
Fir'aun terjadi dekadensi yang melahirkan anarkhi para emigran Khabiru ini,
yang menempati posisi dalam percaturan politik mengambil alih mekanisme
pemerintahan Fir'aun dengan bantuan kekuatan dari pasukan kaum Al'Ibriyah Al
Qadimah dari Kan'an mendirikan Dinasti Hyksos. Maka tumbang dan berakhirlah
Dinasti Fir'aun XIV.
Dinasti Hyksos membangun kota-kota di daerah perbatasan sebelah Timur delta
s. Nil dengan Avaris sebagai ibu kota. Daerah taklukan Hyksos meliputi
seluruh Kerajaan Utara hingga Memphis. Raja-raja Hyksos yang membentuk
Dinasti XV dan XVI seperti yang dikemukakan di atas, menuliskan namanya
dalam Dokumen Hieroglyph tidak memakai nama-nama Mesir, melainkan nama asli
mereka seperti Anath-Her, Khyan, Jacob-El, Apophis.
Dalam abad ke-17 sebelum Miladiyah terbinalah situasi politik seperti
berikut: Di lembah s.Nil, yaitu yang dahulu merupakan Kerajaan Mesir Utara
atau Mesir Bawah (Northern or Lower Egypt) diperintah oleh kekuasaan garis
keturunan Dinasti Raja-raja Hyksos yang merebut warisan kemegahan dan
tanggung jawab para Fir'aun Mesir. Mereka mengontrol daerah yang meliputi
Kerajaan Mesir Utara, delta kuala s.Nil, semenanjung Sinai, Palestina; ke
selatan yaitu Kerajaan Mesir Selatan, mulai dari Elephantine hingga ke Cusae
sebelah utara Asyut, yang dahulunya berpusat di Thebes. Penguasa Thebes
turun derajatnya dari Fir'aun menjadi vazal bergelar Pangeran (Karaeng
Palili') yang membayar upeti kepada penguasa Hyksos.
Dari Elephantine ke selatan hingga Nubia dan Sudan bagian utara tetap
merdeka sebagai kerajaan-kerajaan kecil diperintah oleh para Pangeran Kush.
Berbeda dengan para Pangeran Thebes yang membayar upeti, para Pangeran Kush
ini merupakan sekutu Raja-raja Hyksos, yang menurut sebagian pakar sejarah,
persekutuan Hyksos dengan para Pangeran Kush berbentuk konfederasi.
Dinasti XIV dan sebelumnya, serta Dinasti XVIII dan sesudahnya adalah
dinasti para Fir'aun. Dinasti XIV dengan Dinasti XVIII diselingi oleh
Dinasti XV dan XVI dari Raja-raja Hyksos dan Dinasti XVII dari para Pangeran
Thebes, dengan perincian sebagai berikut:
Dinasti XIII dan XIV dari para Fir'aun (1785 - 1730) seb. Miladiyah.
Dinasti XV dan XVI dari Raja-raja Hyksos (1730 - 1580) seb.M.
Dinasti XVII dari para Pangeran Thebes (1680 - 1580) seb. M., yang membayar
upeti kepada Raja-raja Hyksos.
Seken-En-Ra yaitu pangeran kedua yang terkahir dari Dinasti XVII enggan
membayar upeti lagi, lalu melakukan perlawanan. Namun ia tidak berhasil
dalam perjuangannya melawan Apophis, Raja Hyksos. Mumi dari Seken-En-Ra yang
mempunyai luka pada beberapa tempat di kepalanya menunjukkan hal itu.
Rupanya ia tewas dalam pertempuran. Putera sulung Seken-En-Ra, kaitu
Ka-Mose, pangeran terakhir dari Dinasti XVII meneruskan peperangan melawan
Apophis. Baik Ka-Mose maupun Apophis semasa hidupnya tidak dapat menyaksikan
hasil peperangan itu. Adik Ka-Mose, yaitu Ah-Mose meneruskan perjuangan
kakaknya. Ia berhasil merebut Avaris ibu kota penguasa Hyksos, setelah
pengepungan yang lama. Ah-Mose ini membangun Dinasti XVIII dan menjadi
Fir'aun yang pertama dari dinasti tersebut. Maka berakhirlah kedaulatan
Dinasti Hyksos atas Mesir dalam tahun 1580 sebelum Miladiyah.
Dinasti XVIII dari para Fir'aun (1580 - 1340?) sebelum Miladiyah
Dinasti XIX dari para Fir'aun (1340? - 1224) sebelum Miladiyah
Nabi Musa AS berhadapan dengan kedua Fir'aun yang terakhir dari Dinasti XIX,
yaitu Ra-Mose II (1298 - 1232) sebelum Miladiyah dan Mern-Ptah (1232 -
1224). Fir'aun Mern-Ptah inilah yang ditenggelamkan Allah SWT di Laut Merah.
Sepeninggal Mern-Ptah terjadi khaos selama 24 tahun (1224 - 1200) sebelum
Miladiyah. Seti Nekth berhasil menertibkan keadaan dan Fir'aun ini adalah
pendiri Dinasti XX (1200 - 1085) sebelum Miladiyah, dan inilah dinasti
terakhir dari The New Kingdom Of The Nile. WaLlahu A'lamu bi shShawa-b.
*** Makassar, 12 Oktober 1997
Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin,
seperti berikut:
EARLY DYNASTIC PERIOD
1st Dynasty (3050-2890) B.C.
Horus Aha
Djer (Itit)
Djet (Wadj)
Den (Udimu)
Anendjib
Semerkhet
Qa'a
2nd Dynasty (3890-2686) B.C.
Hetepsekhemwy (Hotepsekhemwy)
Reneb (Nebra)
Ninetjer (Nynetjer)
Peribsen (Seth-Peribsen)
Khasekhemwy
OLD KINGDOM
3rd Dynasty (2650-2575) B.C.
Sanakhte (Nebka) (2650-2630) B.C.
Netjerykhet (Djoser) (2630-2611) B.C.
Sekhemkhet (Djoser Teti) (2611-2603) B.C.
Khaba (2603-2599) B.C.
Huni (2599-2575) B.C.
4th Dynasty (2575-2467)
Snefru (2575-2551) B.C.
Khufu (Cheops) (2551-2528) B.C.
Djedefre (2528-2520) B.C.
Khafre (Chephren) (2520-2494) B.C.
Menkaure (Mycerinus) (2490-2472) B.C.
Shepseskaf (2472-2467) B.C.
5th Dynasty (2465-2345) B.C.
Userkaf (2465-2458) B.C.
Sahure (2458-2446) B.C.
Neferirkare Kakai (2477-2467) B.C.
Shepseskare Ini (2426-2419) B.C.
Neferefre (2419-2416) B.C.
Niuserre Izi (2453-2422) B.C.
Menkauhor (2422-2414) B.C.
Djedkare Izezi (2388-2356) B.C.
Unas (2375-2345) B.C.
6th Dynasty (2345-2184)
Teti (2345-2333) B.C.
Pepy I (Meryre) (2332-2283) B.C.
Merenre Nemtyemzaf (2283 2278) B.C.
Pepy II (Neferkare) (2278-2184) B.C.
FIRST INTERMEDIATE PERIOD
7th and 8th Dynasties (2150- ?) B.C.
Netrikare
Menkare
Neferkare II
Neferkare III
Djedkare II
Neferkare IV
Merenhor
Menkamin I
Nikare
Neferkare V
Neferkahor
Neferkare VI
Neferkamin II
Ibi I
Neferkaure
Neferkauhor
Neferirkare II
Attested Kings about whom nothing more is known
Wadjkare
Sekhemkare
Iti
Imhotep
Isu
Iytenu
9th and 10th Dynasties ( ?-2134) B.C.
Neferkare
several kings named Kheti
Meri-Hathor (?)
Merikare
11th Dynasty (2134-2060)
Inyotef I (Sehertawy) (2134-2117) B.C.
Inyotef II (Wahankh) (2117-2069) B.C.
Inyotef III (Nakhtnebtepnefer) (2069-2060) B.C.
Chaos period (2060-2055) B.C.
MIDDLE KINGDOM
11th Dynasty
Mentuhotep II (2055-2004) B.C.
Mentuhotep III (Sankhkare) (2004-1992) B.C.
Mentuhotep IV (Nebtawyre) (1992-1987) B.C.
12th Dynasty (1987-1759)
Amenemhet I (Sehetepibre) (1987-1962) B.C.
Senusret I (Kheperkare) (1956-1911) B.C.
Amenemhet II (Nubkaure) (1911-1877) B.C.
Senusret II (Khakheperre) (1877-1870) B.C.
Senusret III (Khakaure) (1836-1817) B.C.
Amenemhet III (Nimaatre) (1817-1772) B.C.
Amenemhet IV (Maakherure) (1772-1763) B.C.
Neferusobek (Sobekkare) (1763-1759) B.C.
SECOND INTERMEDIATE PERIOD
13th Dynasty and 14 th Dynasty (1759-1730) B.C.
14th Dynasty
Nehesi
Khatire
Nebfaure
Sehabre
Meridjefare
Sewadjkare
Heribre
Sankhibre
Kanefertemre
Neferibre
Ankhkare, ...
The Hyksos (The Shepherd Kings)
invaded Egypt.and conquered the Pharao Dynasty
15th Dynasty and 16th Dynasty (1730-1580) B.C.
Salitis
Bnon
Apachnan (Khian)
Khamudi
16th Dynasty
Anat-Her
User-anat
Semqen
Zaket
Wasa
Qar
Pepi III
Bebankh
Nebmaatre
Nikare II
Aahotepre
Aaneterire
Nubankhre
Nubuserre
Khauserre
Khamure
Jacob-Baal (Jacob-El)
Yakbam
Yoam
Apophis (Auserre Apepi)
Amu, defeated by Ahmose in 1580 B.C.
17th Princes Thebes Dynasty
paying tax. to the Hyksos (The Shepherd Kings) (1680-1580) B.C.
Antef V
Rahotep
Sobekemzaf I
Djehuti
Mentuhotep VII
Nebirau I
Nebirau II
Semenenre
Suserenre
Sobekemzaf II
Antef VI
Antef VII
Tao I (Senakhtenre)
Tao II (Sekenenre) killed in the battle against Apophis
Kamose (Wadjkheperre) continued the battle
NEW KINGDOM
18th Dynasty (1580 - 1340) B.C.
Ahmose I (Nebpehtyre) , the brother
of Kamose defeated Amu in 1580 B.C. 1580-1558 B.C
Amenhotep I (Djeserkare) 1557-1530 B.C.
Thutmose I (Akheperkare) 1530-1515 B.C.
Thutmose II (Akheperenre) 1515-1505 B.C.
Thutmose III (Menkheperre) 1505-1450 B.C.
Amenhotep II (Akheperure) 1450-1415 B.C.
Thutmose IV (Menkheperure) 1415-1405 B.C
Amenhotep III (Nebmaatre) 1405-1370 B.C.
Amenhotep IV (Akhenaton) 1370-1352 B.C.
Tutankhamun (Nebkheperure) 1352-1340 B.C.
19th Dynasty (1340 - 1224) B.C.
Haremheb (Djeserkheperure) 1340-1320 B.C.
Ramose I (Menpehtyre) 1320-1318 B.C.
Seti I (Menmaatre) 1318-1298 B.C.
Ramose II (Usermaatresetepenr e) 1298-1232 B.C.
Merneptah (Baenrehotephirmaat ) 1232-1224 B.C.
Chaos Period 1224-1200 B.C.
20th Dynasty (1200 - 1085) B.C.
Setinekht (Userkheperuresetep enre) 1200-1198 B.C.
Siptah (Akhenresetepenre) 1194-1188 B.C.
Tausert (Sitremeritamun) 1185-1187 B.C.
Setakht (Userkhauremeryamun ) 1186-1184 B.C.
Ramose III (Usermaatremeryamun ) 1184-1153 B.C.
Ramose IV (Hekamaatresetepena mun) 1153-1147 B.C.
Ramose V (Usermaatresekheper enre) 1147-1143 B.C.
Ramose VI (Nebmaatremeryamun) 1143-1136 B.C.
Ramose VII (Usermaatresetepenr e) 1136-1129 B.C.
Ramose VIII (Usermaatreakhenamu n) 1129-1126 B.C.
Ramose IX (Neferkaresetepenre ) 1126-1108 B.C.
Ramose X (Khepermaatresetepe nre) 1108-1099 B.C.
Ramose XI (Menmaatresetepenpt ah) 1099-1085 B.C.
THIRD INTERMEDIATE PERIOD
21st Dynasty
Northern Kings
Southern Rulers at Thebes
Smedes 1070-1044
Herihor 1080-1074
Amenemnisu 1040
Piankh 1074-1070
Psusennes I 1040-992
Pinedjem I 1070-1032
Amenope 993-984
Masaherta 1054-1046
Osochor 984-978
Menkheperre 1045-992
Siamun 978-959
Smendes II 992-990
Psusennes II 959-945
Pinedjem II 990-969
Psusennes III 969-945
22nd Dynasty
Shoshenq I 945-924
Osorkon I 924-909
Takelot 909--?
Shoshenq II ?--883
Osorkon II 883-855
Takelot II 860-835
Shoshenq III 835-783
Pami 783-773
Shoshenq IV 773-735
Osorkon IV 735-712
23rd Dynasty
Pedubaste I 828-803
Osorkon IV 777-749
Peftjauwybast 740-725
24th Dynasty
Shepsesre Tefnakht I 725-720
Wahkare Bakenranef 720-715
LATE KINGDOM
25th Dynasty
Piye 747-716 BC
Shebaka 712-698
Shebitku 698-690
Taharqa 690-664
Tantamani 664-657
26th Dynasty
Psammetichus I (Psam-tik) 664-610
Nekau (Necho) II 610-595
Psammetichus II 595-589
Apries 589-570
Amasis 570-526
Psammetichus III 526-525
27th Dynasty
Cambyses 525-522
Darius I 521-486
Xerxes I 486-466
Artaxerxes I 465-424
Darius II 424-404
28th Dynasty
Amyrtaios 404-399
29th Dynasty
Nepherites I 399-393
Psammuthis 393
Hakoris 393-380
Nepherites II 380
30th Dynasty
The 30th Dynasty contains the last of the Egyptian-born Pharaohs.
Nectanebo I 380-362
Teos 365-360
Nectanebo II 360-343
SECOND PERSIAN PERIOD (343-332 B.C.)
31st Dynasty
The 31st Dynasty in also known as the Second Persian Period and was added
after Manetho created his list of kings..
Ochus (Artaxerxes III) 343-338
Arses 338-336
Darius III Codomannus 335-332
GRECO-ROMAN PERIOD (332 B.C. - 395 A.D.)
Macedonian Kings - Alexandria
Alexander the Great 332-323
Philip Arrhidaeus 323-316
Alexander IV 316-304
Ptolemaic Dynasty
Ptolemy I Soter I 323-285
Ptolemy II Philadelphus 282-246
Ptolemy III Euergeter I 246-222
Ptolemy IV Philopator 222-205
Ptolemy V Epiphanes 205-180
Ptolemy VI Philometor 180-164 163-145
Ptolemy VII Neos Philopator 145
Ptolemy VIII Euergetes II 170-163 & 145-116
Cleopatra III & Ptolemy IX Soter II 116-107 & 88-80
Cleopatra III & Ptolemy X Alexander I 107-88
Cleopatra Berenice 81-80
Ptolemy XI Alexander II 80
Ptolemy XII Neos Dionysos 80-58 & 55-51
Berenice IV 58-55
Cleopatra VII & Ptolemy XIII 51-47
Cleopatra & Ptolemy XIV 47-44
Cleopatra VII & Ptolemy XV Cesarion 44-30